Search This Blog

Saturday, February 15, 2014

Isa (Yesus) Al Masih Meninggal di kayu salib?

0 comments
Tepat giliran Isa Al Masih, para serdadu Romawi ternyata tidak mematahkan kakinya. Sebab, mereka menyangka Isa Al Masih telah mati.
"Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya." ( Yoh. 19:33).
"Filatus heran saat mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala serdadu dan menanyakan kepadanya benarkah Yesus sudah mati." (Markus 15 : 44 ).
Benarkah Isa Al Masih telah mati di kayu salib? Itulah pertanyaan kritis, yang saat itu juga sempat membuat Pilatus terheran-heran. Berdasarkan catatan sejarah dan tinjauan sains, umumnya orang yang disalib baru mengalami kematiannya, minimal 2 hari.
Kematian pada kayu salib baru bisa terjadi oleh dua hal:
Pertama, oleh infeksi. Dipakunya tangan dan kaki pada kayu salib membuka peluang masuknya kuman ke dalam tubuh. Tanpa perlindungan antibiotika, kuman tersebut akan berkembang dan menyebar ke seluruh tubuh. Proses kematian karena infekasi seperti ini, biasanya berlangsung 2-3 hari.
Kedua, Kematian disalib terjadi karena kelaparan dan dahaga. Dengan tidak masuknya bahan makanan yang diperlukan untuk kehidupan normal, maka hal tersebut akan mengganggu metabolisme dalam tubuh. Karena tidak adanya suplai makanan, tubuh memobilisasi bahan simpanan yang ada dalam tubuh. Bila simpanan karbohidrat dalam bentuk glikogen yang ada habis, maka protein yang ada di otot digunakan sebagai pembentukan energi yaitu pembentukan ATP ATP merupakan energi "siap pakai". Bila protein yang ada di otot berkurang sedemikian rupa, maka fungsi sel akan terganggu dan diakhiri dengan kematian. Proses ini biasanya berlangsung 6-7 hari.
Dengan tinjauan medis seperti itu, terbukti bahwa waktu 1 hari (saat itu hari Jum'at) belum cukup untuk membuat Isa Al Masih meninggal di kayu salib.
Di sisi lain, karena mengira Yesus sudah mati itulah seorang dari prajurit menikam lambungnya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air (Yoh 19:34).
Pertanyaan kritis selanjutnya adalah mungkinkah orang yang sudah mati mengalirkan darah jika terkena tikaman?
Keluarnya darah dari organ tubuh yang ditikam menandakan masih aktifnya aliran darah dalam sistem peredaran orang tersebut dan itu berarti jantung yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh masih berfungsi. Masih berfungsinya jantung tersebut, menandakan bahwa seseorang masih hidup.
Penelaahan yang cermat dan objektif terhadap ayat-ayat Bibel di atas membuktikan bahwa saat itu Isa Al Masih belum meninggal. Ia hanya pingsan. Dan, kondisi pingsan itulah yang dilihat para serdadu sebagai kondisi mati (ingat, pada kejadian tersebut para serdadu hanya melihat bukan memeriksa bahwa Yesus telah mati). (Hj. Irena Handono)
Continue Reading »

Kebangkitan Isa Almasih & Penampakan Dirinya

0 comments
Kebangkitan termasuk doktrin utama bagi umat Kristen. Paulus mengatakan

 "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu, dan kamu masih hidup dalam  dosamu." (I kor 15: 17).

Doktrin kebangkitan menegaskan bahwa tiga hari setelah kematiannya di kayu salib, Yesus dibangkitkan oleh Tuhan (Yesus meninggal hari Jum'at, bangkit hari ahad).

Sebenarnya, kita tidak perlu secara panjang lebar membuktikan benar tidaknya kebangkitan Isa Al Masih, sebab, seperti telah kita simpulkan di depan, Isa Al Masih tidak meninggal saat di salib. Beliau diselamatkan oleh Allah swt. lewat murid-muridnya. Disembuhkan dan dikeluarkan dari kubur. Hilangnya Isa Al Masih dari kubur itulah yang diyakini pemeluk Kristen sebagai kebangkitan Yesus (dari kubur).

Namun, untuk lebih meyakinkan, kebangkitan itu sendiri perlu mendapat telaah kritis. Apalagi, masalah tersebut di kalangan sarjana-sarjana Kristen sendiri menimbulkan pro dan kontra.

Dalam simposium "Menyamhut Yesus di tahun 2000" yang diselenggarakan oleh Oregon State University, AS Februari (1996) silam­ seperti dilaporkan mingguan News Week edisi 8 April (1996) (Ummat, No. 22 Thn I, 29 April 1996/11 Zulhijjah 1416 H) doktrin kebangkitan itu mendapat gugatan-gugatan kritis.

Umat Kristen sendiri terbagi menjadi dua kelompok dalam memahami kebangkitan. Kelompok pertama memahami bahwa kebangkitan dari kubur berarti Isa Al Masih meninggal kemudian bangkit. Sedangkan kedua memahami bahwa dimaksud kebangkitan adalah bangkit dari penyaliban, yang berarti Isa Al Masih belum meninggal saat disalib.

Kenyataan lain juga membuktikan kian runtuhnya keyakinan umat Kristen tentang kebangkitan. Dari hasil sigi tentang kebangkitan yang dilakukan Kenneth L. Woodward terhadap umat Kristen Amerika tahun 1994, dapat dilihat terjadinya penurunan keyakinan itu. Pada tahun 1994, 87% responden menyatakan percaya Yesus dari kematiannya, sedangkan tahun 1996, merosot tinggal 70%.

Gerd Ludemann, seorang sarjana yang menekuni kajian Perjanjian Baru asal Jerman, menolak alasan apa pun tentang doktrin kebangkitan itu tidak lebih dari "formula kosong". Menurut Ludeman, kebangkitan yang diriwayatkan Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes itu, seluruhnya berasal dari Rasul Petrus. Dan apa yang dilihat Petrus tentang Yesus hanyalah khayalannya. "Itu terjadi karena kesedihannya yang berlebihan atas kematian Yesus".

David Friedrich, dalam The Life of Jessus Critically Examined, seperti dikutip Ummat, meyakini bahwa orang-orang Kristen pertama dahulu telah membuat mitos-mitos dan cerita-­cerita bohong tentang Yesus. Sedangkan riwayat Injil yang empat itu baru ditulis 40 tahun setelah kematian Yesus. Itu pun para periwayat Injil menuliskan riwayatnya dengan khayalan dan pemahaman mereka masing­-masing.

Friedrich benar, dari empat karangan Injil yang berkaitan dengan kebangkitan dan penampakan diri Yesus terdapat banyak hal yang kontradiktif. R.P Roguet dalam bukunya Initiation a I'Evangile (Pembimbing Kepala Injil), halaman 132 memberikan contoh yang kontradiktif antara lain: daftar nama wanita yang datang ke kubur tidak sama, hari penampakan yang berbeda, dan tempat penampakan Yesus tidak sama.

Berikut daftar perbedaan dari 4 Injil tersebut:

Injil Yohanes    :  

Seorang wanita bernama Maria Magdalena (20:1), tapi ia memakai istilah "kami" (20:2).

Injil Matius       :

Dua orang, yaitu: Maria Magdalena dan Maria yang lain (28:1) Malaikat menyatakan bahwa mereka akan melihat Yesus di Galilea dan sekejab mata sesudah itu Yesus datang menemui mereka dekat kubur (28:7-9).

Injil Lukas        :

Tiga orang, yaitu Maria dari Magdala, Yohana dan Maria Ibu Yakobus (24:10). Dua Malaikat menyatakan: Yesus akan bangkit pada hari ke-3 (24:7). Yesus menampakkan diri di Yudea. Kleopas dan seorang temannya melihat Yesus, menyatakan Yesus bangkit dan menampakkan diri pada simon (24:34).

Injil Yohanes    :

Seorang, yaitu Maria Magdalena. Penampakan ke-1 dan ke-2 berselang 8 hari di Yerussalem. Penampakan ke­ 3 di pantai danau Tiberias (hikayat ini merupakan ulangan atas peristiwa yang ditulis Lukas 5:1-11).

Semua berita di atas sangat kontradiktif dengan surat Paulus kepada orang Korintus (15:5-7) Yaitu: Yesus telah menampakkan diri kepada 500 orang sekaligus.

Jadi bibel tidak bisa menunjukkan kapan dan bagaimana peristiwa kebangkitan terjadi. Yang bisa disajikan oleh Bibel dalam hal ini Perjanjian Baru hanyalah berita-berita yang simpang siur.

Loisy, dalam bukunya La Le 'gende de Jesus hal. 467, bahkan membuktikan bahwa konsep kebangkitan hanyalah buatan gereja. Katanya, "Pernyataan di dalam Injil kanonik dan Apokripa tidak menampakkan keasliannya. Tetapi dengan cara mana kepercayaan kebangkitan Kristus disadari mengambil bentuk dan mengabadikan diri baru setengah abad atau lebih setelah lahirnya agama Kristen."

Oleh karena itu R.P Roguet yang bekerja sebagai redaktur suatu mingguan Katolik yang ditugaskan menjawab pertanyaan-pertanyaan pembaca yang mendapat kesulitan dalam memahami teks Injil dapat memahami kebingungan para pembacanya, sehingga ia pun menyatakan kecamannya: "Terdapat khayalan yang aneh dan kekanak-kanakan dalam Injil Apokripa mengenai kebangkitan Yesus!"

(Hj. Irena Handono)

Continue Reading »

Friday, February 14, 2014

APA DAN SIAPA ORANG YAHUDI ITU?

0 comments
1.Pada tahun 740 seorang raja bernama Bulan dari Suku Khazar, bangsa Mongol, di Rusia Tenggara, masuk agama Yahudi, yang segera diikuti oleh rakyatnya. Sesungguhnya banyak sekali orang di Eropa masuk agama Yahudi dalam Abad-Pertengahan. Bahkan pada abad ke XVII ada gerakan besar-besaran dari orang Yahudi-Balkan memasukkan orang-orang ke-agamanya, dan yang terbanyak adalah bangsa-bangsa Rusia di wilayah Kaukasia yang keturunannya di Eropa Tengah, Rusia, Polandia dan Amerika Serikat, dari negara-negara mana para immigrantnya dan juga para pemimpin politiknya yang sekarang, memasuki Israel

2.Ada Yahudi Kuning dari Cina, Yahudi Hitam dan Malabar, dan Falasya dari Etiopia (Abessiniya). Oleh karenanya, tak dapat dilihat orang-orang Yahudi (Internasional Jewry) sebagai suatu bangsa atau kaum (nation); mereka adalah suatu jemaat keagamaan, tambah pula tidak sejenis sebab mereka terbagi-bagi dalam sekta-sekta. Ke-aneka-ragaman physique (bentuk badan), paras, adat dan kebudayaan yang datang berkumpul dari 102 negara.

3.Negara Israel membedakan: (1) ASKHEMAZIM, kata Ibrani untuk bangsa Jerman, yang meliputi seluruh orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Barat dan berbahasa di rumahnya ,'yiddisy." Dari mereka terdapat (a) sekta HASIDIM yang berasal dari Polandia, masih berpakaian jubah panjang hitam; kemudian (b) sekta HANUKAH yang senantiasa memperingati kemenangan-kemenangan Makkabee dan pembangunan kembali dari Heikal (Temple) pada tahun 165 S.M.; (c) sekta LIUBAVITCH yang terdiri dari orang-orang intelek yang sangat orthodox; (d) sekta NATOREI KARTA yang wajib berkopyah dan beranting-ranting, sangat saleh hingga tidak mengakui Negara Israel, tetapi menunggu suatu theocrasi yang benar. (II) SAWARADIM, kata Ibrani untuk bangsa Spanyol mempunyai arti di Israel bagi seluruh orang-orang Yahudi dari sekitar Lautan Tengah (terutama dari Afrika Utara) dan dari Timur Tengah; mereka berbahasa: Ladino," ialah bahasa Spanyol yang tak digunakan lagi, dan bahasa "Arab." Dari mereka terdapat (A) sekta KARAIT, yaitu Yahudi Irak dan Mesir, dan (b) sekta HASSIDIK, yakni Yahudi dari kampung Mea Syaerim di Al-Qudus (Yerusalem).

4.Bukan suatu rahasia lagi bahwa Israel mengadakan perbedaan (diskriminasi) yang sangat menyolok terhadap SAFARADIM, orang-orang Yahudi "Timur" warganegara kelas dua, yang menjadi kurban setiap hari, yang semula kena bujukan dan rayuan dari para agen propaganda ASKHENAZIM, orang-orang Yahudi "Barat" yang berabad-abad disiksa, dianiaya, di ghetto, dikejar-kejar, di-Pogrom di Eropa, dan yang kini memegang kekuasaan di Israel ZIONIST. 

5.PALESTINA terdiri dari Muslimin, orang Nasrani dan aneka agama gereja, dan orang-orang Yahudi-SAFARADIM yang merupakan minoritas. Dengan bantuan dari negara-negara besar Barat, orang-orang Yahudi-ASKHENAZIM dapat merebut dengan aneka tipu-muslihat dan kekejaman-kekejaman yang jauh melampaui apa yang mereka telah derita di Eropa, negara Palestina yang kini dikenal dengan nama ISRAEL. Orang-orang Islam dan Kristen Palestina diusirnya ke luar, dan orang-orang Yahudi Palestina diperlakukannya seperti Safaradim yang datang dari negara-negara Arab.

6.Prof. Lothrop Stoddard, seorang ethnolog yang masyhur, mengatakan bahwa catatan-catatan Israel sendiri mengakui bahwa 82% dari Zionist adalah Askhenazim, bukan ras SEMITIC, lain dari Safaradim. Keterangan ini dikuatkan dalam Jewish Encyclopaedia, 1925 edition, Vol 5, p. 41, yang mengatakan: "Edom is in modern Jewry," yang diteguhkan pula dalam Encyclopaedia Biblica, Vol. 2, Gol 1187.

7.Yesus Kristus telah menubuatkan dalam Kitab Injil WAHYU 2:9 - ... orang-orang yang mengatakan dirinya orang Yahudi, tetapi bukan, melainkan suatu jumat Iblis. Dan Wahyu 3:9 -... orang dari pada jumat Iblis, yang mengatakan dirinya orang Yahudi, tetapi bukan, melainkan berbuat dusta; juga dalam Yohanes: 8, Yesus mengatakan bahwa orang Yahudi bukannya keturunan Ibrahim pun bukan anak-anak Tuhan, tetapi ayah mereka adalah Iblis. Lagi dalam Yohanes 8:59, Yesus mengatakan bahwa mereka bukannya dombanya, yaitu "domba-domba Bani Israel," ummat yang terpilih.

8.Allah s.w.t. berfirman dalam QUR,AN 5:13 - Tetapi karena mereka (Bani Israil) melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (merubah arti kata-kata Allah: tempat atau menambah dan mengurangi) dari tempatnya, dan mereka sengaja melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka, ...   Dan QUR'AN 5:82 - Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik (yang menyekutukan Allah).
Continue Reading »

LAHIRNYA KITAB SUCI YAHUDI

0 comments
Kitab Suci Yahudi yang kini dipergunakan adalah berdasarkan atas teks MASSORAH. Renaissance dari Yudaisme baru timbul ketika orang-orang Yahudi bebas menjalankan agamanya di bawah kekuasaan Muslimin. Karenanya ulamanya tidak lagi berbahasa Aramiya atau dialek Kildani, apalagi menulisnya, mereka tidak dapat membaca aneka Kitab Sucinya. Oleh sebab itu mereka hanya mengikuti tradisi lisan secara turun-temurun.   Terpengaruh oleh peradaban, kebudayaan dan philology Arab, para ulama Yahudi berkumpul untuk berusaha memelihara Kitab Sucinya, yang diawali di Tiberias antara abad ke VI dan abad ke IX, dengan mencoba-coba menghidupkan huruf-huruf mati dan memberi titik-titik pada huruf yang bentuknya sama tetapi ucapannya lain. Usaha ini diakhiri pada abad ke XI. Terjemahan yang terbaru, yang dibantu oleh aneka saduran yang terlebih dahulu dan musyawarah dengan ahli-ahli Yahudi, ini digunakan baik oleh ORTODOX maupun REFORM JEWS yang tersebar di seluruh dunia.   Setelah dibentuknya Persemakmuran Yang Kedua di bawah pimpinan Ezra dan Nehemiah (lihat Kitab Nehemiah 8:8 dan 13:24), nyatalah betapa wajibnya TORAH itu ditafsir agar semua orang dapat mengerti Kalam Tuhan. Para guru melihat tafsiran ini sebagai sumber dari Tafsiran Aramiya Kuna yang dikenal dengan nama TARGUM, yang semula disampaikan secara lisan dan kemudian secara tertulis. Hal ini membuktikan bahwa Bani Israel telah lupa akan bahasa Aramiya atau dialek Kanaanit Kuna, yakni idiom yang digunakan di bagian besar dari Asia Barat. Semua ini agak gelap seperti seluruh sejarah Yahudi selama kekuasaan Persia (Iran).   Septuaginta, yakni terjemahan Greka (Yunani) adalah hasil dari kontak Israil dengan peradaban Hellenistic yang menguasai dunia pada masa itu; sedangkan terjemahan bahasa Arab dilakukan oleh Gaon Saadya ketika banyak orang-orang Yahudi berada di bawah kekuasaan Muslimin, dan terjemahan Jerman dibuat oleh Mendelssohn dan madzhabnya pada permulaan dari suatu zaman baru yang membawa orang-orang Yahudi ke Eropa, di mana mereka itu berbicara suatu dialek Jerman, yakni Yuddish.   Antara aneka terjemahan terdapat banyak keragu-raguan dan perbedaan pendapat. Misalnya Philo dan orang-orang Iskandariya, yang seagama dengannya melihat terjemahan Septuaginta sebagai suatu karya dari lebih kurang 70 orang yang diilhami, sedangkan para Rabbani Palestina berpendapat bahwa Torah tidak dapat diterjemahkan. Ada cukup bukti bahwa akibat dari aneka terjemahan itu kurang disukai, tetapi awam terima saja dengan baik dari pada tidak faham sama sekali.   Perubahan terjadi selama dua generasi terakhir setelah kontak dengan peradaban yang berbahasa Inggris. Para penterjemah ke dalam bahasa Inggris, baik di U.S.A., maupun di Inggris sendiri, ada banyak sekali. Dan tahun 1892-1901, Jewish Publication Society of America membuat terjemahan baru. Pada tahun 1908 badan tersebut bersama Central Conference of American Rabbis mengeluarkan terjemahan lebih baru di mana diperhatikan aneka saduran; baik yang baru maupun yang kuna; teristimewa Septuaginta, saduran-saduran dari Aquila, Symmachus dan Theodotion, Targum-Targum, Pesyitta, Vulgata dan saduran Arab dan Saadya, juga sindiran-sindiran dari tafsiran-tafsiran Yahudi dan para ahli pada abad pertengahan. Pokoknya, Yahudi tidak mau menerima interpretasi Kristen dan aneka terjemahan bukan Yahudi (GOYIM) berada dalam Kitab Suci Yahudi, walaupun mereka berhutang budi atas karya-karya terdahulu yang dilaksanakan oleh Goyim, seperti oleh WYCLIFFE, TYNDALE, COVERDALE dan sebagainya, sedangkan Vulgata, saduran Inggris dan Douai, tetap digunakan orang-orang Katholik Romawi.   Adapun teks dan susunan Kitab-kitab Suci terjemahan, yang sekarang menuruti tradisi Yahudi, terbagi atas tiga juz, yakni:   1. HUKUM (Law, Torah, Pentateuchos), 2. NABI-NABI (Prophets, Nebi'im), dan 3. TULISAN-TULISAN (Writings, Ketubim ).   Dalam Nebi'im dan Ketubim, susunan Kitab-kitabnya berbeda-beda dalam tulisan atau antara para ahli Yahudi; namun demikian tidak ada kitab yang dipindahkan dari juz-juznya. Misalnya Kitab-kitab Rut, Nudub Yermia dan Daniel terdapat di juz Ketubim, dan tidak di juz Nebi'im seperti halnya dalam saduran-saduran Goyim.   Yang pertama mengatur segala-galanya, jumlah hurufnya dan seterusnya serta pengumpul semua catatan-catatan yang dikenal sebagai MASORAH, adalah Yakob ben Haim Ibn Adoniyah, penerbit dari Kitab Suci Rabbani yang kedua. Kini ada banyak ulama yang bekerja dalam bidang ini seperti misalnya Wolf Heidenheim, S. Frensdorff, S. Baer dan C.D. Ginsburg; teks yang terakhir ini banyak digunakan di Synagoge.   Karena penterjemahnya bukan penyalin suatu teks, maka para Rabbani menemukan 18 tempat di mana penulis dengan sengaja merubah teks dengan dalih agar dapat difahami orang.   Orang-orang Yahudi Samaritan hanya menggunakan Torah dan menolak Nebi'im dan Ketubim. Mereka lebih tekun akan ajaran Nabi Musa a.s. dalam kepercayaannya dari pada orang-orang Yahudi yang meninggalkan ajaran-ajaran kuna dari Israel.   Orang-orang Katolik, baik Gereka maupun Romawi, dan para apostel Hellennist berpegang pada Septuaginta; sedangkan orang Reformist, yakni Protestan, pada terjemahan yang dipergunakan di Synagoge Askenazim.
Continue Reading »

ASAL-USUL NAMA YAHUDI (JEWS)

0 comments
Kerajaan Bani Israel bagian Selatan bernama Yuda atau Yehuda dan penghuninya dinamakan kaum Yahudi. (Kaum Yahudi inilah yang dibolehkan kembali ke negeri asalnya dengan firman Rajadiraja Persia Cyrus II, putera Cambyses, pada tahun 538 S.M.). Nama Yahudi kemudian tetap diperuntukkan kepada mereka yang MENOLAK kenabian dari Isa Al-Masih Ibnu Maryam dan Injil serta MENUDUH Siti Maryam sebagai perempuan pelacur dan Al-Masih sebagai anak zina dan akhirnya BERMAKAR untuk menyalibnya. Kaum Yahudi inilah (International Jewry) yang dikutuk baik dalam Injil maupun di dalam Al-Qur'an. Mereka yang percaya menamakan dirinya NASARA, yakni KRISTEN; sedangkan mereka yang kemudian menyaksikan akan kebenaran Al-Qur'an dan Nabi Muhammad disebut Muslimin.

Dalam Perjanjian Lama, Ibrani (Hebrew) disebut "lisan Kanaan" atau Yehudit (Jewish). Istilah "Ibrit" dibuat oleh para Rabbani Palestina, dan ini adalah transliterasi dari kata Aramiya: "Ibray," yang kemudian menjadi "IBRANI" (Hebrew).

Antara tahun 132 135 M. timbul pemberontakan terhadap kekuasaan Romawi di bawah pimpinan Bar Kozibah. Namun pemberontakan kaum Yahudi ini dapat dipatahkan oleh tentara Romawi. Sebagai hukuman, maka Kaisar Hadrianus melarang kaum Yahudi memasuki kota Yerusalem (Colonia Aelia Capitolina). Mulai saat itu maka kaum Yahudi mulai meninggalkan Palestina, bertebaran dan terpencar ke seluruh pelosok dunia. Namun karena fitnah dan khianat orang-orang Yahudi ini diusir dari Hejaz pada tahun 627 M., dari Suria pada tahun 890 M.; dari Portugal pada tahun 920 M., dari Spanyol pada tahun 1110 M., dari Inggris pada tahun 1290 M., dari Perancis pada tahun 1306 M., dari Belgia pada tahun 1370 M., dari Czechoslovakia pada tahun 1380 M., dari Belanda pada tahun 1444 M., dari Rusia pada tahun 1510 M., dari Italia pada tahun 1540 M., dan dari Jerman pada tahun 1551 M.

Dari sana mereka kemudian memilih Turki sebagai donme (atau thinmah = menjadi warganegara Osmania-Turki yang menerima perlindungan) dan membayar jizyah sebagai imbalan. Setelah itu lalu mereka memasuki aneka negara sebagai pedagang dan ahli fikir. Antara tahun 1898 dan 1905 mereka menyelenggarakan beberapa Konperensi secara rahasia.

Keputusan yang dikeluarkan oleh Konperensi pada tahun 1905 hingga kini masih tersimpan di Perpustakaan British Museum. Sementara itu selama abad ke XIX mereka menyusun suatu bahasa yang mereka namakan bahasa "IBRANI" tetapi pada hakekatnya tidak lain dari pada bahasa "ARAMIYA MODERN."
Continue Reading »
 
© 2013 Pro-Kontra . Designed by Making Different , provided by All Tech Buzz, Powered by Blogger